Pesona Dusta

Buatmu~

Tewas pada panahan sakti,
Dari pancaran Sang Bidadari,
Engkau tahu dia istimewa,
Kembangnya dicemburui seribu bunga,
Harumnya memenuhi ruang angkasa raya.

Engkau kaku berdiri,
Kagum pada pesona yang menggoda,
Bagaikan menyeru semangat panglima,
Lantas kaususun langkah tanpa lengah,
Penuh madah bersulam tinta,
Kelihatan biasa tapi berbisa.

Sayang seribu kali sayang,
Keyakinanmu yang dulunya ampuh,
Kian lama kian runtuh.
Mana tidaknya...
Mencari kesempurnaan pada insan,
Ibarat bersampan di tengah lautan.

Duhai panglima yang setia,
Begitulah hakikat sandiwara dunia,
Itulah tayangan pesona dusta,
Tenang...
Usah kaubimbang bergundah gelana,
Bermuram durja saat terluka...

Duhai panglima yang kucinta,
Fitrah insani,
Sarat kekurangan untuk dibaiki,
Jika engkau mahu berdampingan,
Usah diharap pada kesempurnaan,
Kelak bagimu jalan buntu,
Dalam sesakan nafas keliru.

Kuyakin duhai panglima,
Engkau adalah khalifah sejati,
Yang pasti mendapatkan ketenangan abadi.

3.34 p.m.